Kamis, 12 Februari 2015


Jumlah potensi permintaan air panas yang dihitung dari sistem air panas, digunakan untuk menentukan desain suplai air panas saat memilih water heater (pemanas). Perkiraan tersebut juga termasuk kebutuhan tambahan yang mungkin ada saat kondisi tidak biasa, terhadap pemakaian air panas. Kemudian semua kebutuhan yang
telah direncanakan dimasukkan dalam profil operasi, pada periode permintaan dan periode normalisasi (recovery).

Kebutuhan tambahan terhadap air panas selama periode permintaan dan normalisasi ditentukan untuk menghitung kapasitas tangki cadangan dan/ kapasitas normal. Sehingga setelah periode puncak, sejumlah tertentu air panas masih tersedia, untuk permintaan air panas saat itu juga.

Ilustrasi profil operasi biasanya terlihat sebagai profil berselang dan profil kontinyu seperti pada gambar berikut. Walaupun sebenarnya profil operasi tersebut hanya didasarkan pada kondisi umum yang terjadi di lapangan. Gambar. 1 memperlihatkan pola permintaan normal dalam satu hari, yang dipisahkan dengan waktu normalisasi 8 dan 12 jam.

Profil tersebut menunjukkan bahwa antara permintaan sekali waktu dan permintaan terus menerus (periode permintaan dan normal) dipisahkan oleh selang waktu 3 atau 4 jam, yang mana yang lebih lama. Permintaan sekali waktu adalah periode dimana suplai hanya mengandalkan ukuran tangki untuk memenuhi permintaan air panas pada periode puncak. Jumlah permintaan inilah yang digunakan untuk menentukan ukuran tangki. 

Kapasitas normal dari pemanas ditunjukkan oleh periode permintaan terus menerus, memperlihatkan kemampuan pemanas untuk menyediakan air panas pada periode normal. Yang hanya dipenuhi dari kapasitas pemanas. Gambar. 2 menggambarkan kerja langsung dua shift sehari untuk keperluan sebuah industri pemrosesan. Jika ditentukan laju alir maksimum 0.8 m³/h digunakan dalam sistem suplai air panas, pada periode normal pemanas harus mampu menyediakan cukup suplai air panas secara instan. Ini artinya semua suplai pada periode permintaan dipenuhi dari tangki cadangan, dan dipastikan pemanas mampu membantu suplai permintaan yang tidak biasa.

diadaptasi dari PVI dan AO Smith.

Minggu, 01 Februari 2015

Senin, 06 April 2015 Jakarta.

Afrika Selatan berkeinginan untuk melakukan kerjasama dibidang pertahanan secara lebih dekat lagi dengan Indonesia atas dasar kesamaan. Kesamaan kedua negara itu baik sisi sejarah, kultur budaya serta kekuatan ekonomi dan kekuatan militer terbesar yang ada di wilayah Afrika dan di Asia Tenggara.
Demikian dikatakan Dubes Afrika Selatan untuk Indonesia, PA. Sifuba, Kamis (2/4) di Kantor Kemhan, Jakarta saat melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu
Dubes menuturkan, terlebih lagi kerjasama pertahanan RI dan Afrika Selatan telah didasari oleh penandatanganan MoU yang dilakukan pada tahun 2008 lalu. Kerjasama berjalan dari waktu ke waktu dan ditandai saling kunjungan beberapa pejabat pertahanan dan kelompok industri pertahanan dari kedua negara.
Menurut Dubes Sifuba, Afrika Selatan memiliki kompetensi di bidang industri pertahanan yang kuat dan modern serta menghasilkan produk militer yang baik. “Beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah juga sudah menggunakan, serta termasuk untuk membantu Indonesia dalam kepentingan misi perdamaian PBB,” Kata Dubes Afrika Selatan yang bertugas di Indonesia sejak awal 2014 tersebut.
Disela-sela perbincangan, Dubes memberikan apresiasi kepada kebijakan pertahanan yang dikeluarkan Menhan salah satunya mengenai strategi untuk memperkuat poros maritim di wilayah Indonesia. Sehubungan dengan itu menurut Dubes, Afrika Selatan memiliki pengalaman yang cukup baik dan industri kemaritiman yang cukup kuat, oleh dasar itu pihak Afrika Selatan ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan Indonesia.
Pada kesempatan pertemuan tersebut Dubes Sifuba menyampaikan kepada Menhan, bahwa Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma direncanakan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dan ikut hadir dalam Konfrensi Asia Afrika ke-60 yang diselenggarakan pada tanggal 19-24 April 2015 di Jakarta dan di Bandung. Saat kunjungan kenegaraannya Presiden Afrika Selatan juga menginginkan berkunjung ke beberapa industri peralatan militer di Indonesia. kunjungan ini dimaksudkan untuk mencari peluang dalam meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan kedua negara.
Sementara Menteri Pertahanan Afrika Selatan Nosiviwe Naluthando Mapisa-Nqakula yang akan mendampingi Presiden Afrika Selatan juga direncanakan akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan RI. Pertemuan antar Menhan tersebut digunakan untuk membahas masalah-masalah yang menyangkut kepentingan bersama guna memperkuat hubungan bilateral pemerintah Afrika Selatan dan Indonesia.
Sementara itu Menhan RI Ryamizard Ryacudu merespon sangat baik atas rencana kunjungan Menhan Afrika Selatan ke Indonesia tersebut. Pihaknya akan menjadwalkan pertemuan kedua Menhan serta menyusun bahan pembahasan yang akan dibicarakan saat kunjungan Menhan Afrika Selatan nanti. Menhan, Ryamizard Ryacudu berharap pertemuan tersebut dapat berjalan dengan baik.
  • Hubungi Kami

    Office:

    Suradita Residence
    Jl. Chery Blok C5-18
    Suradita Serpong 15310

  • Kotak Info

    Mobile:

    +62 812 8905 3950

    Mail:
    info@metalink.co.id
  • Histats